Rabu, 29 September 2010

Belajar software RAID1 mirror dengan gmirror di FreeBSD

Oke, sediakan harddisk 2 buah dengan size yang sama, misal sebagai berikut
  • /dev/ad1
  • /dev/ad3
Kita format masing-masing dari harddisk melalui root :

  1. redfreebsd# dd if=/dev/zero of=/dev/ad1
  2. redfreebsd# fdisk -vBI /dev/ad1
  3. redfreebsd# bsdlabel -B -w ad1s1 auto
  4. redfreebsd# newfs /dev/ad1s1a
format juga harddisk kedua /dev/ad3 dengan step yang sama.

Untuk membuat software raid1 mirror di FreeBSD kita lewati step-step sebagai berikut :
  • Aktifkan debugging dan access informasi pada device di kern.geom.debugflags
  • redfreebsd# sysctl kern.geom.debugflags=17


  • Gunakan gmirror untuk membuat raid1 mirror
  • redfreebsd# gmirror label -v -b round-robin gm0 /dev/ad1

  • Tambahkan parameter di file /boot/loader.conf dengan geom_mirror_load="YES"
  • redfreebsd# echo "geom_mirror_load=YES" > /boot/loader.conf


  • Reboot freebsd-nya
  • redfreebsd# reboot
  • Setelah reboot, Lihat device raid1 yang sudah dibuat
  • redfreebsd# ls -l /dev/mirror/
  • Tambahkan atau insert harddisk /dev/ad3 ke raid1.
  • redfreebsd# gmirror insert gm0 /dev/ad3

  • Lihat proses pada saat gmirror menambahkan harddisk /dev/ad3 ke raid1, gambbar dibawah menunjukkan proses masih 10%.
  • redfreebsd# gmirror status
  • Setelah selesai 100% insert harddisk /dev/ad3 ke mirror raid1, kita coba mount raid1 mirror yang kita buat.
  • redfreebsd# mount /dev/mirror/gm0s1a /DATA

  • Kita tambahkan mount point di /etc/fstab, agar pada saat reboot freebsd. mirror yang kita buat automount.
  • redfreebsd# echo "/dev/mirror/gm0s1a /DATA ufs rw 1 1" >> /etc/fstab
Selesai.

Selasa, 14 September 2010

Tips : Shell Scripting - Membuat name file dengan date

Ketika anda ingin rename atau backup log file, misalnya "secure.log" menjadi nama file "Sep-14-2010-1002.log" . Kita bisa buat script kecil dengan perpaduan perintah date di linux.
Sebelumnya kita gunakan lihat parameter date itu apa saja :

syahal@redarix:~/tmp> date --help
FORMAT controls the output. Interpreted sequences are:

%% a literal %
%a locale's abbreviated weekday name (e.g., Sun)
%A locale's full weekday name (e.g., Sunday)
%b locale's abbreviated month name (e.g., Jan)
%B locale's full month name (e.g., January)
%c locale's date and time (e.g., Thu Mar 3 23:05:25 2005)
%C century; like %Y, except omit last two digits (e.g., 20)
%d day of month (e.g, 01)
%D date; same as %m/%d/%y
%e day of month, space padded; same as %_d
%F full date; same as %Y-%m-%d
%g last two digits of year of ISO week number (see %G)
%G year of ISO week number (see %V); normally useful only with %V
%h same as %b
%H hour (00..23)
%I hour (01..12)
%j day of year (001..366)
%k hour ( 0..23)
%l hour ( 1..12)
%m month (01..12)
%M minute (00..59)
%n a newline
%N nanoseconds (000000000..999999999)
%p locale's equivalent of either AM or PM; blank if not known
%P like %p, but lower case
%r locale's 12-hour clock time (e.g., 11:11:04 PM)

kita coba dengan perintah ini,

syahal@redarix:~/tmp> date +"%b-%d-%Y-%H%M"
Sep-14-2010-1027

Setelah itu, kita coba padukan hasil date untuk dijadikan nama file :

syahal@redarix:~/tmp> vi date-generator
isi scriptnya sebagai berikut :

#!/bin/bash
NOW=$(date +"%b-%d-%Y-%H%M")
LOGFILE="$NOW.log"
#Perintah dibawah bisa anda sesuaikan, dibawah hanya menampilkan hasil dari echo saja
echo $LOGFILE



simpan dengan :wq!

syahal@redarix:~/tmp> chmod +x date-generator ( agar bisa di-execute ).
syahal@redarix:~/tmp> ./date-generator
Sep-14-2010-1036.log

Selesai.

Kamis, 09 September 2010

Belajar Konfigurasi Software RAID1 Mirror di Linux

RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah.
Kata "RAID" juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk. -wiki
Jenis-jenis RAID :

- RAID level nol: Bandwith data tranfer rate dua kali lebih cepat dr 1 Harddisk, jika satu HD crash maka data akan hancur
- RAID level pertama: Data bersifat mirroring, jika ada 2 harddisk dan salah satu harddisknya crash, maka data masih tetap aman.
- RAID level kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming
- RAID level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam sebuah kelompok disk.-
- RAID level keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen
- RAID level kelima : Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada pengecekan terhadap disk tunggal). - wiki

Disini saya coba buat raid level 1 mirror dengan software raid mdadm di linux bukan hardware raid.

1. Sediakan 2 harddisk atau bisa gunakan VirtualBox untuk harddisk virtual, dengan masing-masing kondisi kita sudah format dengan ext4.
misal : /dev/sdb1 dan /dev/sdc1

2. Kita gunakan software raid mdadm :
mail:/# mdadm --create --verbose --level=raid1 --raid-devices=2 /dev/sdb1 /dev/sdc1



Anda bisa lihat progress pembuatan raid1 nya di /proc/mdstat
mail:/#cat /proc/mdstat


Pada gambar diatas dapat dilihat, bahwa progress pembuatan raid nya masih 6,4 %

Kita lihat detail dari /dev/md0 yang telah kita buat, gunakan perintah
mail:/#mdadm --detail /dev/md0




3. Kemudian format raid1 (/dev/md0) dengan ext4




4. Setelah selesai kita buat raid1, coba mount /dev/md0 ke directory /DATA/, dan coba dengan membuat satu file di /DATA/test.txt, apakah file tersebut benar-benar di mirror?



Pakai perintah df -h untuk melihat apa saja yang di mount.




5. Oke, setelah itu kita coba lihat apakah file test.txt yang sudah dibuat akan membuat duplikat di /dev/sdb1 dan /dev/sdc1

kita umount /dev/md0 di directory /DATA/ terlebih dahulu



kita stop device /dev/md0, gunakan perintah :
mail:/#mdadm --stop /dev/md0





kita cek struktur partisi di sistem linux-nya, terlihat bahwa /dev/md0 sudah di-deattach dan tidak terdapat dalam struktur partisi ( Gambar bawah ) . Kemudian kita coba mount partisi harddisk /dev/sdb1. Apakah ada file test.txt yang tadi kita buat di raid1 ( /dev/md0 ) ?



Ternyata pada gambar diatas terlihat bahwa test.txt terdapat di partisi /dev/sdb1.

Lalu kita lihat di partisi harddisk /dev/sdc1 ( lihat gambar bawah ). Ternyata file test.txt ada juga. Ini membuktikan bahwa raid 1 memang me-mirror-kan file test.txt yg tadi kita buat ke masing-masing partisi diharddisk /dev/sdb1 dan /dev/sdc1.




6. Kita normalkan kembali raid1.




7. Agar raid1 bisa secara automount pada saat kita reboot, hidupkan service /etc/init.d/boot.md



8. Tambahkan entry mount point di /etc/fstab.



9. Selesai :)

Sabtu, 28 Agustus 2010

Tips : Ternyata bukan speedy-nya yang nge-block... :)

Gw pikir speedy yang paket mail, firewall diblock sama speedy-nya, maklum mentang-mentang paket paling murah. ehh ternyata yang ngeblock itu dari modem TP-Link nya, kebetulan cabang tempat kantor gw pakai speedy, and sempet ribet juga kalo gw ga bisa remote ssh ke komputer cabang kalo di block. Kebetulan modem adsl yang dipakai TP-Link 8817. coba cari-cari manual-nya TP-Link, yupss ternyata dapet :)

1. Konfigurasi modem lewat browser, Masuk lewat webrowser,
ketik alamat http://192.168.1.1
username : admin
password : admin

( Settingan standard bawaan dari pabrik )

Inget selalu, diganti settingan standard bawaan pabrik, kalo ga mao komputer lo diotak-atik orang :)
Masuk ke menu Advanced Setup > NAT
Pilih Virtual Circuit : PVC1 ( blom tau fungsi Virtual Circuit di adsl itu apa :) )




2. Pilih Virtual Server.
Nah, disini tinggal pilih port atau aplikasi apa yang ingin dibuka port firewallnya. Karena yang gw butuhin untuk buka ssh jadi gw buka application dan pilih ssh. Start number and end port number -nya gw pilih 22, karena ssh pakai port 22.




3. Local IP address 192.168.1.100 ( IP local komputer yang dituju ssh nya, jangan lupa di OS-nya dibuka juga port 22 nya )




4. Save. kalau mau ssh, tinggal sebutin ip public dynamic-nya aja. selesai.


Reference :
http://www.tp-link.com/support/showfaq.asp?id=205

Sabtu, 21 Agustus 2010

Install Mail Server Zimbra di openSUSE 11.2

Disini saya coba membuat Mail Server dengan Zimbra di openSUSE 11.2, tetapi sebelum kita install zimbra, kita harus install dan konfigurasi DNS server terlebih dahulu di openSUSE 11.2 :

Install dan Konfigurasi DNS Server:

1. Pertama saya buat static ip untuk zimbra.
masuk ke, Yast > Network Devices > Network Settings.
IP : 192.168.1.21
hostname : mail
domain name : redzimbra.org


kemudian, pastikan di /etc/hosts seperti ini :




2. Install Packet DNS Server di melalui Yast :
Yast > Software Management > Pattern.

Pilih Paket DHCP Server dan DNS Server.



3. Selesai install DNS Server, kita konfigurasi DNS Server :
Yast > Network Services > DNS Server.


4. Start-Up > When Booting ( Check ). agar service dns server berjalan pada saat reboot.




5. Tambahkan IP di Forwarders > Add IP Address ( 192.168.1.21 ).



6. Kita input DNS Zones > Add New Zone.
Name : redzimbra.org
Type : Master

Setelah itu, edit zone redzimbra.org.




7. Pilih Basics.
ACLs : Any



8. Tambahkan NS Records.
Name Server to Add : ns1.redzimbra.org


9. Input MX Records.
Address : mail.redzimbra.org
Priority : 10



10. Pilih Records.
Record key : ns1
Type : A
Value : 192.168.1.21

kemudian tambahkan lagi,

Record key : mail
Type : A
Value : 192.168.1.21

Kemudian Ok.

e


11. Setelah konfigurasi DNS Server selesai, kita coba test hasil konfigurasinya dengan nslookup, kalau hasil nslookup nya seperti gambar dibawah, berarti konfigurasi berhasil.




12. Selesai konfigurasi DNS Servernya

Install Zimbra :

Sebelum install zimbra, ada baiknya kita coba matikan firewall linuxnya terlebih dahulu, agar nanti waktu kita testing zimbra tidak ada masalah. Nanti setelah semua berhasil install dan testing zimbra, selanjutnya nanti kita hanya buka port-port yang dibutuhkan oleh zimbra, demi keamanan linux dan zimbra.

1. Download zimbra installer, saya menggunakan zimbra zcs 5.0.24_GA_3356.openSUSE_10.2.20100629141201.tgz di openSUSE-11.2.
persiapan :
- Download script installer disini
- Download Zimbra Collaboration Suite Open Source Edition untuk openSUSE, download yang untuk openSUSE-10.2. download disini
- Paket dan library yang dibutuhkan sebelum install zimbra :
fetchmail
libgmp3
perl-Bit-Vector
perl-Carp-Clan
perl-Convert-UUlib
perl-Data-ShowTable
perl-Date-Calc
perl-DBD-mysql
perl-IO-Socket-SSL
perl-Net-DNS
perl-Net-IP
perl-Net-SSLeay
perl-Socket6
perl-Unix-Syslog
perl-YAML
gmp ( paket yg ini didownload disini )
untuk paket gmp, kita ambil di repository SUSE Linux 10.1. karena zimbra hanya butuh versi yang gmp-4.1.4-18.i586.rpm

2. Install paket-paket ini :

mail:/opt/zimbra-auto # zypper in fetchmail libgmp3 perl-Bit-Vector perl-Carp-Clan perl-Convert-UUlib perl-Data-ShowTable perl-Date-Calc perl-DBD-mysql perl-IO-Socket-SSL perl-Net-DNS perl-Net-IP perl-Net-SSLeay perl-Socket6 perl-Unix-Syslog
perl-YAML

mail:/opt/zimbra-auto # zypper in gmp-4.1.4-18.i586.rpm

3. Okay, extract script installer zimbra-auto-11.2.1.tar.gz, pastikan zimbra installer zcs-5.0.24_GA_3356.openSUSE_10.2.20100629141201.tgz sudah dalam satu directory didalam /opt/zimbra-auto/

4. Disini saya menggunakan zimbra versi zcs-5.0.24_GA_3356.openSUSE_10.2.20100629141201 kita edit sedikit versi zimbra di isi script setup.sh.

mail:/opt/zimbra-auto # sed -i -e 's/zcs-5.0.21_GA_3150.openSUSE_10.2.20091211165044/zcs-5.0.24_GA_3356.openSUSE_10.2.20100629141201/g' setup.sh

5. Jalankan script setup-en.sh :

mail:/opt/zimbra-auto # ./setup-en.sh

6. Ikuti wizard installernya sampai selesai.

7. Setelah berhasil, kita akan ditampilkan pada main menu, disini kita set password untuk admin. Pilih 3, lalu enter Admin password.



8. Lalu login sebagi user zimbra dan jalankan zmcontrol untuk menjalankan service-service yg dibutuhkan zimbra :

mail:/opt/zimbra-auto # su zimbra

zimbra@mail:~>zmcontrol start

Setelah semua service berjalan. Proses berikutnya administrasi zimbra.

Administrasi Zimbra :

1. Setelah berhasil install zimbra. Kita coba administrasi zimbra lewat browser, masuk lewat browser, lalu ketik https://192.168.1.21/



2. Kita coba account email di zimbra dengan nama account syahal@redzimbra.org





3. Lalu buka browser lagi lalu ketik http://192.168.1.21 dan login sebagai syahal.



4. Proses install dan testing zimbra selesai.

5. Terakhir kita buka firewall yang hanya dibutuhkan oleh zimbra, port-port firewall-nya sebagai berikut :
Masuk ke Yast > Security and Users > Firewall > Allowed Services
  • https:tcp
  • 3930:tcp
  • pop3:tcp
  • imap:tcp
  • ldap:tcp
  • pop3s:tcp
  • 7025:tcp
  • 5800:tcp
  • 5900:tcp
  • 7071:tcp
  • 3894:tcp
  • 80:tcp


6. Selesai :)


http://vavai.com


Minggu, 18 Juli 2010

Install openSUSE Lewat Harddisk

Ingin install openSUSE 11.3 di netbook Dell Inspiron Mini 10 tapi ngga punya DVD externalnya, coba cari cara buat install dari harddisk, dan kebetulan sebelumnya di netboook saya sudah terinstall openSUSE 11.2 dan di harddisk saya ada openSUSE-11.3-DVD-i586.iso.
Sebelumnya buat partisi dan format yang ingin anda tempatkan untuk openSUSE 11.3. Misal partisinya /sdc3

Pastikan kita mount iso dari openSUSE 11.3, kita tempatkan hasil mount pointnya di /mnt/

redarix:/home/syahal # mount -t iso9660 /DATA/downloads/iso/openSUSE-11.3/openSUSE-11.3-DVD-i586.iso /mnt/ -o loop
redarix:/ # pushd /mnt/boot/i386/loader
redarix:/mnt/boot/i386/loader # cp -v linux /boot/inst-linux
redarix:/mnt/boot/i386/loader # cp -v initrd /boot/inst-initrd
redarix:/mnt/boot/i386/loader # popd
redarix:/ # umount /mnt/

Tambahkan entry di grub menu.lst /boot/grub/menu.lst openSUSE 11.2 :

title Install SUSE
root (hd0,0)
kernel /boot/inst-linux
initrd /boot/inst-initrd



Setelah itu reboot openSUSE nya, kemudian pada tampilan grub menu pilih "Install SUSE". Prosesnya akan tampil seperti kita install openSUSE seperti biasa.
Setelah itu pilih Select the Language>Keyboard map>Start installation (Enter 2 kali)> Hard Drive.

Pilih partisi : /sda1
directory :/yourpath/openSUSE-11.3-DVD-i586.iso

Ikuti proses install-nya seperti biasa sampai selesai :)

Rabu, 30 Juni 2010

OpenOffice "The application cannot be started. The interface language cannot be determined."?

Openoffice nya ngambek :) langsung keluar error "Application cannot be started because the user interface language can not be determined", hadoohh.. kenapa lagi nih. coba googling ga ada solusi, katanya disuruh hapus profile setting di usernya, tapi hasilnya nol. Coba install ulang OpenOffice-nya lewat Yast ( kebetulan pakai openoffice nya di openSUSE ), ternyata waktu proses install ada error kalau folder /usr/lib/ooo3/share/registry bermasalah.
langsung dicheck, dan coba lihat ownership folder "registry" nya, ternyata ownershipnya bermasalah :

redarix:/usr/lib/ooo3 # ls -l /usr/lib/ooo3/share/registry
total 1434451968
?r--rw--wt 65280 481 root 1459618560 2035-11-13 20:32 registry

coba di remove atau di move, ternyata tidak bisa. Mungkin foldernya corrupt, karena ownershipnya aneh, didepan ownershipnya ada "?" dan user-nya "481". Ada yang tau arti ownershipnya itu ngga ? atau kenapa bisa jadi begitu yak... hehe, kalau saya bandingkan dengan komputer yang lain, yang ada openoffice-nya juga, ownership yang seharusnyanya adalah

drwxr-xr-x 4 root root 4096 2010-02-16 10:23 registry

emm... sudah pasti corrupt. Karena di remove maupun move tidak bisa, terpaksa cuma rename folder "share" nya aja.., disini saya namakan "tmp" saja ( terserah apapun namanya ) and then it works.. :)