Kamis, 09 September 2010

Belajar Konfigurasi Software RAID1 Mirror di Linux

RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah.
Kata "RAID" juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk. -wiki
Jenis-jenis RAID :

- RAID level nol: Bandwith data tranfer rate dua kali lebih cepat dr 1 Harddisk, jika satu HD crash maka data akan hancur
- RAID level pertama: Data bersifat mirroring, jika ada 2 harddisk dan salah satu harddisknya crash, maka data masih tetap aman.
- RAID level kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming
- RAID level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam sebuah kelompok disk.-
- RAID level keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen
- RAID level kelima : Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada pengecekan terhadap disk tunggal). - wiki

Disini saya coba buat raid level 1 mirror dengan software raid mdadm di linux bukan hardware raid.

1. Sediakan 2 harddisk atau bisa gunakan VirtualBox untuk harddisk virtual, dengan masing-masing kondisi kita sudah format dengan ext4.
misal : /dev/sdb1 dan /dev/sdc1

2. Kita gunakan software raid mdadm :
mail:/# mdadm --create --verbose --level=raid1 --raid-devices=2 /dev/sdb1 /dev/sdc1



Anda bisa lihat progress pembuatan raid1 nya di /proc/mdstat
mail:/#cat /proc/mdstat


Pada gambar diatas dapat dilihat, bahwa progress pembuatan raid nya masih 6,4 %

Kita lihat detail dari /dev/md0 yang telah kita buat, gunakan perintah
mail:/#mdadm --detail /dev/md0




3. Kemudian format raid1 (/dev/md0) dengan ext4




4. Setelah selesai kita buat raid1, coba mount /dev/md0 ke directory /DATA/, dan coba dengan membuat satu file di /DATA/test.txt, apakah file tersebut benar-benar di mirror?



Pakai perintah df -h untuk melihat apa saja yang di mount.




5. Oke, setelah itu kita coba lihat apakah file test.txt yang sudah dibuat akan membuat duplikat di /dev/sdb1 dan /dev/sdc1

kita umount /dev/md0 di directory /DATA/ terlebih dahulu



kita stop device /dev/md0, gunakan perintah :
mail:/#mdadm --stop /dev/md0





kita cek struktur partisi di sistem linux-nya, terlihat bahwa /dev/md0 sudah di-deattach dan tidak terdapat dalam struktur partisi ( Gambar bawah ) . Kemudian kita coba mount partisi harddisk /dev/sdb1. Apakah ada file test.txt yang tadi kita buat di raid1 ( /dev/md0 ) ?



Ternyata pada gambar diatas terlihat bahwa test.txt terdapat di partisi /dev/sdb1.

Lalu kita lihat di partisi harddisk /dev/sdc1 ( lihat gambar bawah ). Ternyata file test.txt ada juga. Ini membuktikan bahwa raid 1 memang me-mirror-kan file test.txt yg tadi kita buat ke masing-masing partisi diharddisk /dev/sdb1 dan /dev/sdc1.




6. Kita normalkan kembali raid1.




7. Agar raid1 bisa secara automount pada saat kita reboot, hidupkan service /etc/init.d/boot.md



8. Tambahkan entry mount point di /etc/fstab.



9. Selesai :)

Sabtu, 28 Agustus 2010

Tips : Ternyata bukan speedy-nya yang nge-block... :)

Gw pikir speedy yang paket mail, firewall diblock sama speedy-nya, maklum mentang-mentang paket paling murah. ehh ternyata yang ngeblock itu dari modem TP-Link nya, kebetulan cabang tempat kantor gw pakai speedy, and sempet ribet juga kalo gw ga bisa remote ssh ke komputer cabang kalo di block. Kebetulan modem adsl yang dipakai TP-Link 8817. coba cari-cari manual-nya TP-Link, yupss ternyata dapet :)

1. Konfigurasi modem lewat browser, Masuk lewat webrowser,
ketik alamat http://192.168.1.1
username : admin
password : admin

( Settingan standard bawaan dari pabrik )

Inget selalu, diganti settingan standard bawaan pabrik, kalo ga mao komputer lo diotak-atik orang :)
Masuk ke menu Advanced Setup > NAT
Pilih Virtual Circuit : PVC1 ( blom tau fungsi Virtual Circuit di adsl itu apa :) )




2. Pilih Virtual Server.
Nah, disini tinggal pilih port atau aplikasi apa yang ingin dibuka port firewallnya. Karena yang gw butuhin untuk buka ssh jadi gw buka application dan pilih ssh. Start number and end port number -nya gw pilih 22, karena ssh pakai port 22.




3. Local IP address 192.168.1.100 ( IP local komputer yang dituju ssh nya, jangan lupa di OS-nya dibuka juga port 22 nya )




4. Save. kalau mau ssh, tinggal sebutin ip public dynamic-nya aja. selesai.


Reference :
http://www.tp-link.com/support/showfaq.asp?id=205

Sabtu, 21 Agustus 2010

Install Mail Server Zimbra di openSUSE 11.2

Disini saya coba membuat Mail Server dengan Zimbra di openSUSE 11.2, tetapi sebelum kita install zimbra, kita harus install dan konfigurasi DNS server terlebih dahulu di openSUSE 11.2 :

Install dan Konfigurasi DNS Server:

1. Pertama saya buat static ip untuk zimbra.
masuk ke, Yast > Network Devices > Network Settings.
IP : 192.168.1.21
hostname : mail
domain name : redzimbra.org


kemudian, pastikan di /etc/hosts seperti ini :




2. Install Packet DNS Server di melalui Yast :
Yast > Software Management > Pattern.

Pilih Paket DHCP Server dan DNS Server.



3. Selesai install DNS Server, kita konfigurasi DNS Server :
Yast > Network Services > DNS Server.


4. Start-Up > When Booting ( Check ). agar service dns server berjalan pada saat reboot.




5. Tambahkan IP di Forwarders > Add IP Address ( 192.168.1.21 ).



6. Kita input DNS Zones > Add New Zone.
Name : redzimbra.org
Type : Master

Setelah itu, edit zone redzimbra.org.




7. Pilih Basics.
ACLs : Any



8. Tambahkan NS Records.
Name Server to Add : ns1.redzimbra.org


9. Input MX Records.
Address : mail.redzimbra.org
Priority : 10



10. Pilih Records.
Record key : ns1
Type : A
Value : 192.168.1.21

kemudian tambahkan lagi,

Record key : mail
Type : A
Value : 192.168.1.21

Kemudian Ok.

e


11. Setelah konfigurasi DNS Server selesai, kita coba test hasil konfigurasinya dengan nslookup, kalau hasil nslookup nya seperti gambar dibawah, berarti konfigurasi berhasil.




12. Selesai konfigurasi DNS Servernya

Install Zimbra :

Sebelum install zimbra, ada baiknya kita coba matikan firewall linuxnya terlebih dahulu, agar nanti waktu kita testing zimbra tidak ada masalah. Nanti setelah semua berhasil install dan testing zimbra, selanjutnya nanti kita hanya buka port-port yang dibutuhkan oleh zimbra, demi keamanan linux dan zimbra.

1. Download zimbra installer, saya menggunakan zimbra zcs 5.0.24_GA_3356.openSUSE_10.2.20100629141201.tgz di openSUSE-11.2.
persiapan :
- Download script installer disini
- Download Zimbra Collaboration Suite Open Source Edition untuk openSUSE, download yang untuk openSUSE-10.2. download disini
- Paket dan library yang dibutuhkan sebelum install zimbra :
fetchmail
libgmp3
perl-Bit-Vector
perl-Carp-Clan
perl-Convert-UUlib
perl-Data-ShowTable
perl-Date-Calc
perl-DBD-mysql
perl-IO-Socket-SSL
perl-Net-DNS
perl-Net-IP
perl-Net-SSLeay
perl-Socket6
perl-Unix-Syslog
perl-YAML
gmp ( paket yg ini didownload disini )
untuk paket gmp, kita ambil di repository SUSE Linux 10.1. karena zimbra hanya butuh versi yang gmp-4.1.4-18.i586.rpm

2. Install paket-paket ini :

mail:/opt/zimbra-auto # zypper in fetchmail libgmp3 perl-Bit-Vector perl-Carp-Clan perl-Convert-UUlib perl-Data-ShowTable perl-Date-Calc perl-DBD-mysql perl-IO-Socket-SSL perl-Net-DNS perl-Net-IP perl-Net-SSLeay perl-Socket6 perl-Unix-Syslog
perl-YAML

mail:/opt/zimbra-auto # zypper in gmp-4.1.4-18.i586.rpm

3. Okay, extract script installer zimbra-auto-11.2.1.tar.gz, pastikan zimbra installer zcs-5.0.24_GA_3356.openSUSE_10.2.20100629141201.tgz sudah dalam satu directory didalam /opt/zimbra-auto/

4. Disini saya menggunakan zimbra versi zcs-5.0.24_GA_3356.openSUSE_10.2.20100629141201 kita edit sedikit versi zimbra di isi script setup.sh.

mail:/opt/zimbra-auto # sed -i -e 's/zcs-5.0.21_GA_3150.openSUSE_10.2.20091211165044/zcs-5.0.24_GA_3356.openSUSE_10.2.20100629141201/g' setup.sh

5. Jalankan script setup-en.sh :

mail:/opt/zimbra-auto # ./setup-en.sh

6. Ikuti wizard installernya sampai selesai.

7. Setelah berhasil, kita akan ditampilkan pada main menu, disini kita set password untuk admin. Pilih 3, lalu enter Admin password.



8. Lalu login sebagi user zimbra dan jalankan zmcontrol untuk menjalankan service-service yg dibutuhkan zimbra :

mail:/opt/zimbra-auto # su zimbra

zimbra@mail:~>zmcontrol start

Setelah semua service berjalan. Proses berikutnya administrasi zimbra.

Administrasi Zimbra :

1. Setelah berhasil install zimbra. Kita coba administrasi zimbra lewat browser, masuk lewat browser, lalu ketik https://192.168.1.21/



2. Kita coba account email di zimbra dengan nama account syahal@redzimbra.org





3. Lalu buka browser lagi lalu ketik http://192.168.1.21 dan login sebagai syahal.



4. Proses install dan testing zimbra selesai.

5. Terakhir kita buka firewall yang hanya dibutuhkan oleh zimbra, port-port firewall-nya sebagai berikut :
Masuk ke Yast > Security and Users > Firewall > Allowed Services
  • https:tcp
  • 3930:tcp
  • pop3:tcp
  • imap:tcp
  • ldap:tcp
  • pop3s:tcp
  • 7025:tcp
  • 5800:tcp
  • 5900:tcp
  • 7071:tcp
  • 3894:tcp
  • 80:tcp


6. Selesai :)


http://vavai.com


Minggu, 18 Juli 2010

Install openSUSE Lewat Harddisk

Ingin install openSUSE 11.3 di netbook Dell Inspiron Mini 10 tapi ngga punya DVD externalnya, coba cari cara buat install dari harddisk, dan kebetulan sebelumnya di netboook saya sudah terinstall openSUSE 11.2 dan di harddisk saya ada openSUSE-11.3-DVD-i586.iso.
Sebelumnya buat partisi dan format yang ingin anda tempatkan untuk openSUSE 11.3. Misal partisinya /sdc3

Pastikan kita mount iso dari openSUSE 11.3, kita tempatkan hasil mount pointnya di /mnt/

redarix:/home/syahal # mount -t iso9660 /DATA/downloads/iso/openSUSE-11.3/openSUSE-11.3-DVD-i586.iso /mnt/ -o loop
redarix:/ # pushd /mnt/boot/i386/loader
redarix:/mnt/boot/i386/loader # cp -v linux /boot/inst-linux
redarix:/mnt/boot/i386/loader # cp -v initrd /boot/inst-initrd
redarix:/mnt/boot/i386/loader # popd
redarix:/ # umount /mnt/

Tambahkan entry di grub menu.lst /boot/grub/menu.lst openSUSE 11.2 :

title Install SUSE
root (hd0,0)
kernel /boot/inst-linux
initrd /boot/inst-initrd



Setelah itu reboot openSUSE nya, kemudian pada tampilan grub menu pilih "Install SUSE". Prosesnya akan tampil seperti kita install openSUSE seperti biasa.
Setelah itu pilih Select the Language>Keyboard map>Start installation (Enter 2 kali)> Hard Drive.

Pilih partisi : /sda1
directory :/yourpath/openSUSE-11.3-DVD-i586.iso

Ikuti proses install-nya seperti biasa sampai selesai :)

Rabu, 30 Juni 2010

OpenOffice "The application cannot be started. The interface language cannot be determined."?

Openoffice nya ngambek :) langsung keluar error "Application cannot be started because the user interface language can not be determined", hadoohh.. kenapa lagi nih. coba googling ga ada solusi, katanya disuruh hapus profile setting di usernya, tapi hasilnya nol. Coba install ulang OpenOffice-nya lewat Yast ( kebetulan pakai openoffice nya di openSUSE ), ternyata waktu proses install ada error kalau folder /usr/lib/ooo3/share/registry bermasalah.
langsung dicheck, dan coba lihat ownership folder "registry" nya, ternyata ownershipnya bermasalah :

redarix:/usr/lib/ooo3 # ls -l /usr/lib/ooo3/share/registry
total 1434451968
?r--rw--wt 65280 481 root 1459618560 2035-11-13 20:32 registry

coba di remove atau di move, ternyata tidak bisa. Mungkin foldernya corrupt, karena ownershipnya aneh, didepan ownershipnya ada "?" dan user-nya "481". Ada yang tau arti ownershipnya itu ngga ? atau kenapa bisa jadi begitu yak... hehe, kalau saya bandingkan dengan komputer yang lain, yang ada openoffice-nya juga, ownership yang seharusnyanya adalah

drwxr-xr-x 4 root root 4096 2010-02-16 10:23 registry

emm... sudah pasti corrupt. Karena di remove maupun move tidak bisa, terpaksa cuma rename folder "share" nya aja.., disini saya namakan "tmp" saja ( terserah apapun namanya ) and then it works.. :)

Sabtu, 15 Mei 2010

Control Your Linux through PocketPuTTY in Windows Mobile

Is there any ssh in Windows Mobile? Yes absouletly :). PocketPuTTY is the answer. You can running ssh through PocketPuTTY in Windows Mobile to control your linux. It Supports ssh, telnet. Download here

You can running PocketPuTTY without install it.


This is the simple way to control your linux, just put your IP Address destination server, and then open. Make sure, that you have opened port 22 in destination server.


I use root for login


root's password


Running "ls" command, and it works. you can control your linux through PocketPuTTY easily.


this is when i tried "netstat".


it's pretty simple, isn't it?

Senin, 03 Mei 2010

Memanfaatkan WiFi Netbook Untuk Access Point di openSUSE 11.2

Awalnya ingin browsing lewat WiFi PDA saya. Kalau beli Access Point lumayan mahal :) .Langsung putar otak, dan langsung tertuju ke netbook. Hehehe... kenapa tidak saya manfaatkan nih WiFi di-netbook buat jadi Access Point ! Berikut skema diagramnya CMIIW...




Okay langsung saja, berikut step by step-nya. Seharusnya step ini berlaku pada semua versi openSUSE :

1. Yang pasti harus ada satu Network Card Interface ( NIC ) dan WiFi-nya ( Yang bertindak sebagai Access Point ).

Berikut saya beri IP untuk masing-masing ethernet
- eth0 ( ethernet 0 ) = 192.168.1.4
- wlan0 ( Wireless LAN ) = 192.168.0.1

2. Kita coba masuk ke yast untuk konfigurasi masing-masing ethernet-nya :

Yast2 > Network Devices > Network Settings
Kita masuk tab "Overview"
Beri IP pada masing ethernet diatas.

- Untuk Setting firewall eth0 , kita set sebagai "External Zone"
- Untuk Setting firewall wlan0 , kita set sebagai "Internal Zone".





Setelah itu, kita masuk ke tab "Routing", Centang "Enable IP Forwarding".
Lalu kita set Sebagai "Master" dan buat nama Access Point-nya, misal kita namakan "red-AP". Kita coba tanpa enkripsi dulu. Kita Ok semua.




3. Agar si client menerima IP secara otomatis, maka kita membutuhkan DHCP server, kita install packet dhpc server.

redarix:/ # zypper in yast2-dhcp-server dhcp-server

4. Setelah itu kita konfigurasi DHCP Server-nya.

- Pada "Card Selection" kita pilih wlan0 ( wireless ethernet ) yang akan membagikan DHCP atau bertindak sebagai DHCP Server. Centang "Open Firewall for Selected Interfaces".
- Pada "Global Settings" kita isi sebagai berikut :
- Domain Name : redarix-ap
- Primary Name Server IP : 192.168.1.1 --> DNS Server dari Server, untuk mengetahui IP DNS Server.
gunakan perintah :
redarix:/ # cat /etc/resolv.conf
### /etc/resolv.conf file autogenerated by netconfig!
#
# Before you change this file manually, consider to define the
# static DNS configuration using the following variables in the
# /etc/sysconfig/network/config file:
# NETCONFIG_DNS_STATIC_SEARCHLIST
# NETCONFIG_DNS_STATIC_SERVERS
# NETCONFIG_DNS_FORWARDER
# or disable DNS configuration updates via netconfig by setting:
# NETCONFIG_DNS_POLICY=''
#
# See also the netconfig(8) manual page and other documentation.
#
# Note: Manual change of this file disables netconfig too, but
# may get lost when this file contains comments or empty lines
# only, the netconfig settings are same with settings in this
# file and in case of a "netconfig update -f" call.
#
### Please remove (at least) this line when you modify the file!
search redarix.org redserver.org
nameserver 192.168.1.1





- Default Gateway ( Router ) : 192.168.1.4 --> eth0 bertindak sebagai gateway.
- Beri range IP untuk DHPC Server, saya beri 192.168.0.2 s/d 192.168.0.5 agar client dapat range IP antara 192.168.0.2 s/d 192.168.0.5
- Setelah itu kita OK semua.





5. Kemudian kita masuk ke Firewall, untuk enable Masquerading / NAT ( fungsinya untuk mentranslasikan IP local kita biar kita bisa browsing ke internet maupun sebaliknya CMIIW... ).
Yast2 > Security and Users > Firewall.

Kita enable "Masquerading Networks".





6. Sekarang Netbook anda sudah siap menjadi Access Point :)